Isa Muhammad Said

Tugas Kelompok

Landasan Sosiologis Pendidikan Kejuruan

Mata Kuliah Landasan Pendidikan Kejuruan yang dibimbing oleh Bapak Ahmad Sonhadji.

Oleh : Andika Bagus Nur Rahma Putra, Ali Hasbi, Isa Muhammad Said, Yuliana.

Pendidikan kejuruan menghadapi sebuah tantangan yang nyata dalam waktu kewaktu. Tantangan tersebut berakar dari kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat yang semakin lama diabaikan secara prosedural.

Selain itu juga konsep tentang pekerjaan yang berguna secara sosial diartikan sebagai sarana untuk perbaikan diri secara moral, seperti yang telah diketahui pada pendidikan kejuruan di negara maju berkembang dari kebutuhan masyarakat dengan rasa sosialisme yang tinggi (Finch & Calhoun, 1982). Sebagai fungsi dan tanggung jawab atas pendidikan kita, pendidikan kejuruan memiliki sifat individual dan mudah beradaptasi terhadap perubahan masyarakat.

Meskipun dimensi keseluruhan yang mencakup masyarakat, pendidikan dan pertimbangan tenaga kerja pada dasarnya masyarakatlah yang selalu menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh negara . Pada akhirnya masyarakat sendiri yang harus menyediakan pengaturan kerja yang produktif dan memuaskan melalui lembaga sosial maupun individu yang dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Antara individu, masyarakat dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan. Hal ini sebagaimana diketahui bahwa setiap individu hidup bermasyarakat dan berbudaya, adapun masyarakat itu sendiri terbentuk dari individu-individu.

Masyarakat dan kebudayaan mempengaruhi individu, sebaliknya masyarakat dan kebudayaan dipengaruhi pula oleh individu-individu yang membangunnya.  Di dalam masyarakat terdapat struktur sosial, Komblum mendefinisikannya sebagai “the recurring patterns of behavior that create relationships among individuals and groups within a society” – yaitu pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat.

Dalam struktur sosial tersebut setiap individu mempunyai kedudukan (status) dan peranan (role) tertentu. Selain itu, pendidikan merupakan transmisi budaya dari generasi satu ke generasi berikutnya (Sonhadji, 2012).

Apabila dalam berinteraksi sosial tindakan-tindakan sosial yang dilakukan individu tidak sesuai dengan nilaidan norma atau kebudayaan masyarakatnya, maka individu yang bersangkutan akan dipandang melakukan penyimpangan tingkah laku atau penyimpangan sosial (deviant behavior atau social deviant).

Terhadap pelaku penyimpangan tingkah laku atau penyimpangan sosial tersebut masyarakat akan mengucilkannya, bahkan melakukan pengendalian sosial (social control), yaitu apa yang didefinisikan Peter L. Berger sebagai “berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang” (Kamanto Sunarto, 1993).