Tugas Individu

Kapita Selekta Pendidikan Kejuruan

Mata Kuliah Kapita Selekta Pendidikan Kejuruan yang dibimbing oleh Bapak Hakkun Elmunsyah

1. Apa definisi pendidikan vokasional?. Apa saja cakupannya?

Menurut PP. No.29 Tahun 1990 Pasal 1 ayat 3, pendidikan vokasional atau pendidikan kejuruan adalah pendidikan jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu, pendidikan vokasional atau pendidikan kejuruan mencakup pendidikan formal seperti sekolah menengah kejuruan (SMK), madrasah aliyah kejuruan (MAK), serta pendidikan nonformal seperti balai pelatihan atau lembaga-lembaga kursus, lulusan pendidikan kejuruan atau pendidikan vokasional akan mendapatkan ijazah atau sertifikat (tanpa gelar). Sedangkan, pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan tertentu, yang mencakup program pendidikan diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4, maksimal setara dengan program pendidikan sarjana. Lulusan pendidikan vokasi akan mendapatkan gelar vokasi.

2. Apakah pendidikan vokasional efektif dalam menyiapkan tenaga kerja terampil tingkat menengah?

Pendidikan vokasional akan efektif dalam menyiapkan tenaga kerja terampil tingkat menengah jika:

a. Siswa diajar dengan materi, alat, mesin dan tugas-tugas yang sama atau tiruan dimana siswa akan bekerja.;b. Siswa diperkenalkan dengan situasi nyata untuk berpikir, berperasaan, berperilaku seperti halnya pekerja di industri dimana siswa akan bekerja setelah lulus.;c. Siswa dilatih langsung untuk berpikir secara langsung dan teratur.;d. Siswa diajar oleh guru atau instruktur yang berpengalaman dan berhasil didalam menerapkan keterampilan dan pengetahuan mengenai operasi dan proses kerja yang dilakukan.;e. Materi training yang khusus pada jenis pekerjaan tertentu hendaknya merupakan pengalaman tuntas pada pekerjaan tersebut.

3. Apakah pendidikan vokasional efisien sebagai bentuk investasi pendidikan?

Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien adalah apabila pendayagunaan sumber daya seperti waktu, tenaga dan biaya tepat sasaran dengan lulusan dan produktifitas pendidikan yang optimal. Pendidikan vokasional efisien sebagai bentuk investasi pendidikan karena pendidikan vokasional berfungsi untuk menyiapkan manusia Indonesia seutuhnya yang mampu meningkatkan kualitas hidup, mampu mengembangkan dirinya, dan memiliki keahlian dan keberanian membuka peluang meningkatkan penghasilan serta bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang memiliki kompetensi dan standard ketrampilan yang mengikuti kualifikasi dunia dan mengakomodasi kompetensi kearifan lokal yang memiliki potensi ekonomi produktif. Selain itu, melalui pendidikan vokasional, diharapkan penyelenggara pendidikan dapat menghasilkan lulusan yang berkompeten dan berkeahlian khusus pada bidang tertentu agar para lulusan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan jenjang yang dijalani sehingga proses pelaksanaan pendidikan berlangsung secara optimal.

4. Bentuk mana yang lebih cocok? Sekolah formal (misal SMK ) atau bentuk pelatihan?

Pendidikan jalur formal merupakan bagian dari pendidikan nasional yang bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan fitrahnya, yaitu pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, demokratis, menjunjung tinggi hak asasi manusia, menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, memiliki kesehatan jasmani dan rohani, memiliki keterampilan hidup yang berharkat dan bermartabat, memiliki kepribadian yang mantap, mandiri, dan kreatif, serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan yang mampu mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas dan berdaya saing di era global. Bentuk pendidikan formal pada pendidikan kejuruan ialah seperti sekolah menengah kejuruan (SMK). Sekolah menengah kejuruan adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. SMK sering disebut juga STM (Sekolah Teknik Menengah). Menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dimaksud dengan pengertian pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang seperti lembaga dan bentuk pelatihan bertujuan untuk mempersiapkan peserta latihan untuk mengambil jalur tindakan tertentu yang dilukiskan oleh teknologi dan organisasi tempat bekerja, dan membantu peserta memperbaiki prestasi dalam kegiatannya terutama mengenai pengertian dan keterampilan. Siswa SMK dapat meneruskan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi, atau langsung bekerja. SMK memberikan bekal pendidikan yang tidak hanya semata-mata membantu siswa menguasai suatu keahlian, tetapi juga memberi mereka lingkungan belajar-mengajar dan pergaulan yang baik. Pelajaran-pelajaran serta kegiatan-kegiatan yang bertujuan membangun akhlak, moral, dan budi-pekerti, serta kesehatan jasmani maupun rohani juga tercakup dalam kurikulum pendidikan SMK, dan ini semua tidak ada dalam program kursus. Kesiapan kerja mencakup pula kesiapan mental dan fisik, karenanya pola pendidikan SMK meliputi penggemblengan kedua-duanya. Sedangkan lembaga-lembaga kursus atau pelatihan hanya memberikan kursus keahlian secara terbatas dan lebih menekankan pada aspek psikomotorik.

5. Pada level mana yang paling tepat? SLTP? SLTA? Pasca SLTA?

Pendidikan vokasional yang paling tepat dimulai pada level SLTA karena sejak berada ditingkat SLTP tidak mungkin siswa langsung diberi keterampilan atau beban keterampilan karena mempertimbangkan karakteristik dan kemampuan psikis siswa SLTP. Namun pada level tersebut, sebaiknya siswa diperkenalkan dengan beragam bidang keterampilan sehingga setelah lulus hingga masuk ke jenjang SLTA siswa sudah dapat menentukan keterampilan mana yang menjadi daya tarik mereka agar selanjutnya mereka bisa lebih cermat mengikuti pendidikan vokasional pada level tersebut.

6. Kemana arah fokus pendidikan vokasional? General vocational atau specialized vocational?

Pendidikan vokasional difokuskan kearah specialzed vocational atau pendidikan vokasional khusus dengan mempertimbangkan segala hal yang berkaitan dalam pendidikan vokasional pada bidang tertentu yang diharapkan bisa menjadi efektif sesuai dengan visi dan misi pendidikan vokasional atau pendidikan kejuruan untuk membentuk kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional sesuai dengan kebutuhan pasar.